Saturday, January 29, 2011

Bagaimana menulis tesis Bahasa Indonesia yang bagus

Menulis tesis Bahasa Indonesia itu sulit. Tesis yang unik dan tulisan yang bermutu dapat membuat tesis anda lain dari yang lain. Gunakan teknik berikut untuk mempelajari bagaimana masalah tesis yang tepat untuk tesis anda dan bagaimana menulis argumentasi yang kuat.

1. Letakkan buku anda. Saat anda selesai membaca buku, membacanya kembali kemungkinan besar tidak akan membuat anda muncul dengan sebuah masalah penelitian. Pikirkan tentang bukunya. Bagaimana perasaan anda setelah membacanya? Apakah isinya menarik? Apakah gaya menulisnya menarik? Apakah hal tersebut konvensional? Apakah buku itu baru atau lama?
Berfokuslah pada satu aspek utama. Bila bisa, buat lapisan dalam sub masalah komplementer lain. Sebagai contoh, aspek utamanya adalah seksisme dalam buku, dan sub masalahnya adalah perlakuan penulis terhadap feminitas dan maskulinitas. Masalah utama dapat mengenai gaya menulis itu sendiri, masalah subjek, periode waktu pengarang menulisnya, pengaruh kehidupan pribadi pengarang pada karyanya, perbandingan dengan karya lain dalam waktu yang sama, perbandingan dengan karya lain pengarang yang sama atau perbandingan karya lain dengan materi subjek yang sama.
2. Kadang tesis dapat menulis masalahnya sendiri – bila protagonis adalah seorang pembunuh, tesis yang bagus dapat mencakup sejumlah sudut lainnya : bagaimana penulis menjadikan seorang pembunuh menjadi karakter yang simpatik, atau bagaimana perlakuan karya tertentu pada karakter yang berada dalam perlakuan yang sama (atau berlawanan) oleh pengarang lain atau sepanjang karir sang pengarang.
Kadang juga tesis masalah tesis tidak jelas. Semakin kabur gagasan yang menjadi landasan tesis anda, semakin tertarik pembaca anda. Namun, sebelum menghasilkan masalah penelitian, pastikan memetakan topik yang akan dibahas oleh tesis. Apa ada cukup bahan? Bila tidak, apakah ada pernyataan komplementer yang dapat anda buat untuk memperkaya seluruh tesis?
3. Apapun dapat dijadikan landasan tesis anda. Apa latarnya? Bila hampir semuanya berada dalam sebuah rumah, perhatikan arsitektur rumah yang diciptakan pengarang. Apakah ruangan dan tindakan dalam ruangan tersebut berhubungan dengan jalan cerita? Apakah ada penekanan kuat pada ruangan rahasia, atau di lorong, atau pintu? Apa yang disimbolkan oleh unsur-unsur tersebut? Apakah latar buku tersebut di luar ruangan? Apakah di hutan? Pantai? Selalu membantu kalau kita melakukan pencarian internet dan menentukan apa yang mungkin disimbolkan oleh latar ini. Hutan dapat bermakna berbeda antara buku modern dan sastra dari masa lain. Sebelum masa Google Earth, tempat lain yang jauh diromantiskan untuk keasingan atau dikutuk atas perbedaannya.
4. Jangan hanya menjelaskan mengapa masalah penelitian tesis anda masuk akal; pikirkan bagaimana orang lain dapat menyerangnya. Sebagai contoh, katakanlah anda mengatakan sebuah novel sangat progresif dalam perlakuannya pada wanita di masanya. Bagaimana kalau orang lain mengatakan tidak? Apakah ada satu karakter wanita yang bertindak atau berada dalam situasi yang stereotipik? Anda dapat mempertahankan tesis anda dengan menyarankan kalau ia ada di sana untuk bertindak sebagai pembanding bagaimana kemajuan terjadi pada karakter lain. Atau mungkin ia ada disana sebagai satir dari perlakuan kontemporer pengarang pada wanita.
5. Salah satu cara paling penting untuk memastikan tesis anda bagus adalah memperhatikan baik-baik penulisan itu sendiri. Tidak ada yang lebih membosankan daripada sebuah tesis yang ditulis dengan sintaks (struktur kalimat) yang sama dari awal hingga akhir. Kalimat berikut contohnya:
--- Tidak ada yang lebih menarik perhatian seperti kalimat pendek. Bila anda membuat pernyataan langsung sebelumnya, untuk pertama kali dalam sebuah tesis, pertimbangkan kalimat stakato yang langsung pada sasaran.
--- Bila anda menjelaskan argumen kompleks dimana masing-masing gagasan disusun dari yang sebelumnya, lihat apakah anda dapat membuat kalimat rangkuman dimana tiap klausa terbangun dari klausa sebelumnya dan hampir menciptakan pendekatan visual untuk penekanan anda.
6. Dan akhirnya, ragamkan penggunaan kata-kata anda, atau yang lebih dikenal sebagai ‘diksi’. Menulis tesis mengenai rasisme dalam sebuah buku? Seberapa sering anda memakai kata ‘rasis’? Gunakan fungsi cari dalam program menulis anda untuk mendapatkan gagasan karena mungkin saja ia terlalu banyak. Coba lihat ke kamis dan carilah kata baru. Apakah rasisme tersebut pada orang dari negara lain? Coba gunakan ‘xenofobik’. Bagaimana dengan ‘diskriminasi’? Tidak perlu setengah jam untuk melihat tesis 170 halaman agar mendapatkan keragaman kata. ‘Untuk’ bisa diganti dengan ‘agar’. ‘Kesuburan’ bisa diganti ‘fertilitas’. ‘Bersinar’ dapat diganti ‘berkilau’. ‘Gambaran’ dapat diganti dengan ‘citra’. Coba agar tidak menggunakan kata-kata yang belum pernah anda dengar sebelumnya. Kalaupun anda gunakan, jangan lebih dari sekali, jika tidak, dosen atau pembimbing anda dapat menyangka anda tidak menulis tesis sama sekali!
Dengan memilih sudut yang unik, menambahnya dengan satu atau lebih gagasan komplementer, membangun argumen anda, mempertahankannya dari serangan yang mungkin dan meragamkan sintaks dan diksi, anda dapat menulis tesis yang akan bertahan dari yang lain – dan anda mendapatkan titel yang anda inginkan!

No comments:

Post a Comment