Thursday, March 31, 2011

Tips Judul Tesis

Ia terjadi pada tiap penulis makalah: anda sudah menempuh perjalanan dalam meneliti, menganalisa dan mengetik sampai ke akhir makalah, dan anda sadar anda harus memutuskan apa judul tesisnya.
Memilih judul tesis bisa jadi sulit. Faktanya, bagi sebagian orang, ia merupakan bagian tersulit dalam penulisan tesis. Sebenarnya tidak harus terlalu sulit sejauh anda mengikuti beberapa tips dasar yang memastikan judul anda kuat.

  1. Masuk akal. Pastikan judul anda tidak berupa sesuatu yang tidak bermakna atau konyol seperti “tesis aborsi” atau “tesis ekonomi.” Judul adalah kesempatan untuk memberi komentar meta pada makalah anda, dan ia tidak semestinya di sia-siakan dengan judul yang mudah, menjelaskan diri sendiri dan bahkan membosankan.
  2. Deskripsi. Judul harus pertama kali dan terdepan dalam berkaitan langsung dengan teks yang dikandungnya. Menggunakan judul tesis yang kabur, khususnya judul satu kata, tidak membantu apapun bagi makalah anda. Saat anda menulis judul, coba gunakan lebih dari satu kata untuk menjelaskan makalah anda.
  3. Kejelasan. Tahanlah keinginan untuk menarik pembaca dengan judul yang kabur. Tesis mengenai aborsi tidak boleh berjudul “Memutus Nyawa,” karena judul ini jauh lebih cocok untuk judul puisi atau cerpen, bukannya tulisan akademis. Judul tesis harus memungkinkan pembaca tahu dengan segera apa topik atau subjeknya.
  4. Kerumitan. Konsep ini sesuai dengan kejelasan. Judul tesis menawarkan banyak peluang untuk menjadi kompleks, dan hal ini dapat membantu untuk memastikan topik anda jelas sejak awal. Penggunaan kolon sering sangat membantu. Ambil contoh berikut : “Oedipus dan Ibunya: Memahami locasta sebagai seorang Eksistensialis.” Frase “Oedipus dan Ibunya” adalah judul yang cukup kabur, dan “Memahami lokasta sebagai seorang Eksistensialis” tidak terdengar cukup kuat, kedua frase kemudian menciptakan judul yang kokoh bila digabungkan.
  5. Irama. Walaupun sering dilupakan dalam tulisan akademik, bahasa berirama dalam judul dapat sangat menguntungkan tesis. Pada level paling dasarnya, ia membuat judul lebih mudah diingat. Coba pikirkan judul yang bila dibaca enak dan mengalir dengan baik. Ada sejumlah cara melakukan hal ini, namun perlu diingat bagaimana suara kata-kata tersebut terdengar saat memilih judul, khususnya bila anda akan menyajikannya.
  6. Pertanyaan. Saat digunakan dengan baik, sebuah pertanyaan menjadi cara yang sah untuk menunjukkan gagasan tesis. Saat salah digunakan, pertanyaan bisa terdengar konyol atau kekanak-kanakan. Gunakan dengan hati-hati, anda dapat menggabungkannya dengan elemen lain untuk membuat judul yang unik dan kuat.
  7. Humor. Humor sering diabaikan dalam akademisi. Kadangkala judul yang lucu bisa jadi bagus bagi makalah. Ada banyak cara menerapkan humor. Contoh “Metamorfosis: Jadi kutu itu tidaklah jahat.” Sejauh makalah yang mengikutinya kuat dan langsung, tidak ada alasan mengapa humor yang wajar tidak dapat disertakan.
  8. Menghubungkan dengan masalah penelitian. Pendekatan lainnya adalah mengambil beberapa kata dari masalah penelitian anda. Pilih yang paling penting saja, dan terapkan pada judul anda.
Pada akhirnya, judul tesis lebih dari sekedar perancang makalah anda. Ia merupakan komentar meta yang harus dipertimbangkan saat menyusun makalah apapun.

Tuesday, March 29, 2011

Contoh bab 5 tesis : Metode Penelitian

Studi ini menggunakan analisa isi kuantitatif sebagai metode untuk mengukur keberadaan atau ketiadaan kerangka media, untuk mengevaluasi valensi (positif, negatif, netral), meninjau substansi kerangka (ambigu versus substantif), kerangka dominan, dan valensi keseluruhan kisah.
A. Sampel
Studi ini menggunakan isi dari enam surat kabar yang dikumpulkan dari tanggal 18 Maret 2006 hingga 10 April 2006 - ketika kisah pertama muncul dalam The News and Observer hingga ketika berita mengungkapkan kalau tidak ada DNA. Untuk tujuan studi ini, artikel tersebut menjadi unit analisa dan semua kisah terkait skandal Pemerkosaan Duke, termasuk berita keras, berita lembut, dan editorial, dikumpulkan selama periode waktu ini.
Studi memilih tanggal 18 Maret 2006 hingga 10 April 2006 berdasarkan teori pengerangkaan media Graber dalam tahapan sebuah krisis. Periode waktu ini dipilih karena media masih mencoba mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari skandal yang terjadi. Rentang tanggalnya jauh lebih besar daripada sebagian besar studi sebelumnya; penalaran dibalik hal ini adalah (1) skandalnya tidak memiliki pengaruh nasional sehingga tidak memiliki liputan nasional tepat waktu semenjak artikel pertama diterbitkan; (2) skandal perlu waktu lebih lama untuk dipahami dan dipelajari daripada contoh seperti peristiwa 11 September; dan (3) karena fakta kalau krisisnya adalah sebuah skandal, lebih sulit lagi menemukan resolusinya.
Satuan analisa mencakup enam surat kabar dan 108 artikel surat kabar yang dievaluasi studi ini. Artikel surat kabar yang terlibat dalam studi ini termasuklah The New York Times, The Washington Post, USA Today, The Boston Globe, The Philadelphia Inquirer and The News & Observer. Surat kabar ini dipilih karena sirkulasi dan distribusi geografisnya. Menurut Biro Audit Sirkulasi tahun 2006; The New York Times, The Washington Post, USA Today,The Boston Globe, The Philadelphia Inquirer semua merupakan 15 surat kabar puncak dalam sirkulasi di Amerika Serikat. Selain itu, studi ini melihat pada The News & Observer, yang berada di Raleigh, Karolina Utara, karena ia dipandang sebagai episenter skandal pemerkosaan Duke Lacrosse.The News & Observer juga memuat sirkulasi pembaca tertinggi di Raleigh, daerah Durham (Audit Bureau Circulation, 2006).
Ada 108 artikel berita yang ditemukan dalam LexisNexis dari surat kabar sampel yang disediakan. “Duke Lacrosse” dan “Duke Rape” adalah kata kunci yang dipakai untuk mencari database LexisNexis. Karena fakta kalau The News & Observer tidak muncul dalam mesin pencari LexisNexis, artikel surat kabarnya dikumpulkan dari bagian arsip internet surat kabar aktualnya. Dari 108 artikel, 9 artikel datang dari Washington Post, 12 dari USA Today, 6 dari Philadelphia Inquirer, 22 dari The New York Times, 9 dari Boston Globe, dan 52 dari The News & Observer. The News & Observer memiliki sampel lebih besar karena fakta kalau ia meliput berita dalam daerah Raleigh/Durham. Semua artikel yang dikumpulkan diunduh secara sistematis dari database LexisNexis, dan disimpan di sebuah komputer pribadi.
B. Variabel
Analisa isi harus menemukan kerangka yang ada dalam liputan surat kabar, menyandikan tiap cerita ke dalam sejumlah variabel. Studi ini memeriksa keberadaan/ketiadaan sederetan variabel dan valensi dari 20 variabel, termasuk pengarang cerita, tahapan krisis, fokus cerita, sumber atribusi, kerangka baik spesifik isu maupun generik, kerangka substantif versus ambigu, valensi kerangka, kerangka dominan, aktor yang ada dan valensi, dan valensi keseluruhannya.
Dua penyandi diminta menentukan pengarang cerita surat kabar sebagai berikut: Penulis staff: orang yang bekerja untuk surat kabar namun tidak memberikan pendapatnya. Kolumnis sindikat: kolumnis yang bekerja untuk surat kabar namun diizinkan memberikan pendapatnya. Kolumnis independen: kolumnis yang memberikan pendapatnya dan merupakan kontributor surat kabar. Kantor berita: apapun yang ditulis oleh asociated press dan bukan dari surat kabar itu sendiri.
Para penyandi akan menentukan topik/isu berikut berfokus pada cerita dengan memilih yang ada dalam artikel:
(1) Pemain Duke: Kategori pemain Duke menekankan berita yang melibatkan penyebutan pemain Duke lacrosse. Hal ini melibatkan berita mengenai pemain itu sendiri, apakah mereka disebutkan atau hanya sebagai bagian dari tim
(2) Keberadaan/Ketiadaan DNA: Kategori yang menekankan berita yang melibatkan penyebutan DNA. Berita dapat menekankan keberadaan DNA, ketiadaan DNA, atau semata uji DNA yang akan dilakukan, atau harus ditentukan dalam kasus tersebut.
(3) Tokoh Politik: Kategori tokoh politik menekankan berita yang melibatkan petugas pilihan masyarakat. Kategori ini mencakup contoh seperti Walikota atau Gubernur
(4) Isu Ekonomi: Kategori isu ekonomi menekankan berita yang berfokus pada konsekuensi atau isu ekonomi yang berkaitan dengan kasus tersebut. Fokus ini dapat pula mencakup pendapatan tahunan keluarga di Duke, biaya hidup di Duke dan pendapatan tahunan warga Durham.
(5) Kampanye : Kategori kampanye menekankan berita yang berfokus pada kampanye mendukung atau menolak pemain Duke. Sebagai contoh kampanye “Take Back the Night” yang terjadi di kampus Duke saat berita awal dapat dipandang sebagai contoh kategori ini.
(6) Musim Kompetisi Lacrosse: Kategori musim kompetisi lacrosse menekankan berita yang berfokus pada musim kompetisi lacrosse Duke. Berita ini dapat mencakup kisah mengenai permainan dan pengaruh tim ini pada NCAA.
(7) Persidangan : Kategori persidangan menekankan berita yang berurusan dengan tanggal dan peristiwa persidangan yang spesifik. Informasi apapun yang datang dari laporan persidangan dalam kasus pemerkosaan Duke disertakan.
(8) Masalah Duke: Kategori masalah Duke menekankan berita yang menyorot dampak pada Universitas Duke. Berita apapun yang menyebutkan: mahasiswa Duke, rektor Duke, atau reputasi Duke disertakan.
(9) Masalah Durham: Kategori masalah Durham menekankan berita yang menyorot dampak pada kota Durham. Berita apapun yang menyebutkan kepentingan warga kota Durham, walikota Durham, atau reputasi Durham disertakan.
(10) Pemain ditemukan Tidak Bersalah: Kategori pemain ditemukan tidak bersalah menekankan berita yang membahas kalau pemain Duke ternyata tidak bersalah dalam kasus ini. Berita apapun yang menekankan kalau pemain Duke tidak bersalah, tidak bersalah hingga terbukti bersalah, atau artikel yang menekankan kalau masyarakat harus menunggu disertakan.
(11) Yang lain: Berita apapun yang tidak melibatkan fokus cerita di atas akan dimasukkan.
Atribusi Sumber
Penyandi akan menentukan daftar sumber berikut yang mungkin ada atau tidak ada dalam berita :
(1) Pemain Tertuduh
(2) Pemain Lain
(3) Mike Nifong
(4) Ofisial Tim
(5) Richard Broadhead
(6) Anonim
(7) Ofisial NCAA
(8) Delegasi NCAA
(9) Tokoh Politik
(10) Dosen Duke
(11) Kepala Polisi
(12) Petugas Polisi
(13) Yang lainnya
Kerangka
Kerangka Generik
Masing-masing kerangka generik akan disandikan. Berdasarkan definisi sebelumnya yang disediakan oleh Sementko dan Valkenburg (2000), studi ini akan memandang lima kerangka generik.
(1) Konflik: Kerangka ini menekankan konflik antara individu, kelompok, atau lembaga sebagai alat menangkap minat audiens (Neuman et al. 1992, Sementko dan Valkenburg 2000). Ini mencakuplah berita yang menekankan konflik antara Tim Duke Lacrosse dan Mike Nifong, Tim Duke Lacrosse dan Universitas Duke, Mike Pressler dan Universitas Duke, Universitas Duke dan Mike Nifong, Mahasiswa dan Tim Duke Lacrosse, NCAA dan Universitas Duke, NCAA dan Duke Lacrosse.
(2) Minat Manusia: Kerangka ini membawa wajah atau sudut emosi manusia dalam presentasi peristiwa, isu atau masalah (Neuman et al. 1992, Sementko & Valkenburg 2000). Ini termasuklah berita yang membahas kesehatan mental dan kesejahteraan potensial dari Crystal Mangum.
(3) Konsekuensi Ekonomi: Kerangka ini melaporkan peristiwa, masalah atau isu dalam hal konsekuensi yang akan dihadapinya secara ekonomi pada individu, kelompok, lembaga, wilayah atau negara (Neuman et al. 1992, Sementko & Valkenburg 2000). Hal ini termasuklah berita yang membahas bagaimana skandal ini dapat berpengaruh pada ekonomi daerah sekitar Duke, tim, pelatih atau pemain individual.
(4) Moralitas : Kerangka ini meletakkan peristiwa, masalah dan isu dalam konteks agama atau moral (Neuman et al. 1992, Sementko & Valkenburg 2000). Hal ini termasuklah berita yang memeriksa etika dibalik mereka yang terlibat dalam skandal pemerkosaan Duke.
(5) Tanggung Jawab: Kerangka ini menyajikan isu atau masalah sedemikian sebagai atribut tanggung jawab penyebab atau solusinya baik pemerintah atau individu atau kelompok (Neuman et al. 1992, Sementko & Valkenburg 2000). Hal ini termasuklah berita yang menekankan atau memeriksa siapa yang bertanggung jawab untuk membantu pencegahan pelecehan seksual, atau menyalahkan sumber lain dengan mengatakan atlit NCAA dapat melakukan apapun yang mereka inginkan.
Kerangka Spesifik-Isu
Masing-masing kerangka spesifik isu akan disandikan. Berdasarkan definisi sebelumnya yang diberikan de Vreese (1991, 2001) studi ini akan mengevaluasi 7 kerangka tambahan yang spesifik pada skandal pemerkosaan Duke Lacorsse.
(6) Pengaruh Sosial: Kerangka ini mencakup berita yang membahas pengaruh masyarakat umum, tidak menyebutkan Duke secara khusus, namun pengaruh keseluruhan Duke, mahasiswa Duke, administrasi Duke, warga kota Durham, politisi Durham, dan Durham secara umum dalam situasi ini.
(7) Pengaruh pada NCAA: Kerangka ini mencakup berita yang membahas pengaruh minuman keras dan pelecehan seksual pada universitas lain. Sebagai tambahan, ia mencakup berita yang membahas bagaimana NCAA dipengaruhi oleh skandal ini.
(8) Pengaruh pada Duke: Kerangka ini mencakup berita yang membahas pengaruh Duke, mahasiswa Duke, fakultas Duke dan tim Lacrosse. Semua berita yang membahas pengaruh yang diperoleh Duke berdasarkan skandal ini.
(9) Konsekuensi Politik: Kerangka ini mencakup berita yang membahas konsekuensi politik untuk universitas, tokoh kunci atau agenda nasional.
(10) Konsekuensi Duke: Kerangka ini mencakup berita yang memeriksa apa pengaruh pada universitas itu sendiri dan penalti atau kekacauan yang mereka hadapi saat berita mengenai skandal pemerkosaan.
(11) Konsekuensi Pemain: Kerangka ini mencakup berita yang memeriksa pengaruh apa yang akan terjadi pada Tim Duke Lacrosse setelah tuntutan skandal pemerkosaan.
(12) Reaksi Publik: Kerangka ini mencakup berita yang menekankan reaksi publik pada isu skandal pemerkosaan Duke, persidangan atau penyelidikan mereka yang terlibat dalam kasusnya.
Dst

Thursday, March 24, 2011

Jasa Pembacaan

Tesis anda harus Sempurna!
Kami dapat memastikan milik anda bebas kesalahan!
Anda jenius di bidang Biologi Molekuler. Anda memiliki prestasi besar dalam Politik, Ilmu Sosial, Kimia atau Antropologi. Namun kapan terakhir kali anda mempelajari teknik penulisan? Tesis anda, seperti yang sudah anda tahu, harus bebas dari kesalahan. Jangan beri waktu dan tenaga yang anda habiskan untuk penelitian dan pengembangan tesis dikacaukan oleh kalimat janggal, pola penalaran yang berulang atau kalimat yang tidak sesuai paragraf. Anda memerlukan jasa pembacaan teliti agar tesis anda bebas kesalahan!

Jasa kami menyediakan kaca pembesar yang dirancang untuk menemukan kesalahan!
Profesional jasa pembaca kami akan memindai tulisan anda untuk memeriksa tiap kesalahan yang mungkin ada baik dalam tata bahasa, penggunaan kata, dan mekanika bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris dan memastikan ia benar. Tahukah anda kesalahan-kesalahan umum penulisan? Tahukah anda bagaimana memperbaikinya? Kami tahu, jadi anda tidak perlu khawatir! Penulisan akademis adalah spesialisasi kami; kami telah membaca dan membaca ratusan tesis dan tahu apa yang kami cari dan bagaimana menyediakan koreksi yang tepat.

Chekclist pembacaan kami mencakup bidang Bahasa yang anda bahkan mungkin sudah lupa:
TATA BAHASA
• Menghindari kalimat berlebih dan berpotongan.
• Menghindari subordinasi, koordinasi dan struktur non paralel yang tidak pantas.
PENGGUNAAN
• Memperbaiki kesalahan dalam subjek/verba dan kesetujuan pronoun/anteseden
• Memperbaiki kesalahan dalam pemilihan kata dan frase
MEKANIKA
• Memperbaiki kesalahan ketik
• Memperbaiki kesalahan penekanan
Anda sudah melakukan semua penelitian dan penulisan! Izinkan pakar pembacaan kami mengurus detailnya!
Pembacaan adalah jasa yang kami tawarkan untuk membantu anda menemukan kesalahan tipografis, kata-kata salah pilih atau kesalahan-kesalahan yang sederhana. Jasa pembacaan yang kami berikan akan membantu anda mengetahui kesalahan dan memastikan makalah anda benar. Kami mampu membantu anda dengan proyek apapun, namun pastikan anda memesan jasa yang tepat.

Jasa pembacaan kami hanya untuk pembacaan dan tidak mencakup:

  • Penelitian atau penulisan tambahan
  •  Pemecahan masalah atau perhitungan pertanyaan yang tak terjawab
  • Sumber atau referensi yang harus dibaca atau ditambah
Untuk penulisan tambahan anda mesti memesan Jasa Editing atau Jasa Penulisan Pesanan kami tergantung persyaratan anda.


Contoh topik tesis Ilmu Pertanian

  1. Perubahan transkripsional dan fisiologis alfalfa sebagai respon terhadap stress aluminium
  2. Kinerja model RothC-26.3 dalam eksperimen jangka pendek di situs dan sistem Sumatera
  3. Prediksi produksi anggur dengan kultivar anggur Godello di Sumatera barat laut
  4. Sensitivitas kemunculan dan dinamika gulma pada sifat hidup gulma yang muncul tahunan di musim semi dalam sistem petak kontras, menggunakan Beta vulgaris ssp. vulgaris sebagai contoh.
  5. Tantangan manajemen gulma dalam sistem pertanian padi di Sumatera dalam iklim yang berubah
  6. Struktur dan keanekaragaman genetika kumpulan Brassica rapa subsp. Rapa L. terungkap dengan penanda pengulangan barisan sederhana
  7. Pembahasan model pendukung untuk sistem pertanian-peternakan regional dengan contoh dari pulau Bangka
  8. Manfaat pembiakan tanaman partisipatif (PPB) sebagaimana dicontohkan dengan kultivar ubi jalar yang menjadi tanaman pertama yang dikembangkan dengan PPB
  9. Pendekatan baru untuk menentukan konsentrasi nitrogen kritis beras
  10. Ekspor dan standar privat hortikultura di Lampung
  11. Perubahan dalam karbon dan nitrogen tanah dalam tanaman kapas jangka panjang di Banten
  12. Kinerja dan produktivitas Nellore steers pada pertanian rumput pelisade (Brachiaria brizantha) yang dipasok secara rotasional untuk pengizinan herba
  13. Mekanisme resistensi kekeringan pada pohon peach Flordstar cvar yang baru dewasa
  14. Penerapan hukum kembalian lenyap untuk partisi energi yang dapat dimetabolis dan asupan protein mentah antara perawatan dan pertumbuhan pada pullet breeder broiler jantan dan betina
  15. Dampak Suplementasi kolin terlindung rumen pada kambing susu periparturient pada kelenjar susu dan hati
  16. Dinamika karbon organik tanah dan hasil pertanian untuk berbagai rotasi tanaman berbeda dalam tanah tropis feruginous meluruh dalam daerah semi kering dengan pendekatan simulasi
  17. Pemberian polimer hidrofilik granular dan hidrat pada penyemaian untuk perawatan benih berkelanjutan pada turnip rape musim semi
  18. Survey pada faktor-faktor yang mempengaruhi minat peternak sapi perah
  19. Evaluasi agroteknik biokontrol melawan R.solani: studi modifikasi profil katabolik komunitas mikroba
  20. Monitoring kekeringan pertanian dalam daerah semi kering dan kering menggunakan data MODIS
  21. Pengaruh metione dan kolin yang dilindungi rumen pada metabolit plasma pada sapi perah Holstein
  22. Identifikasi kultivar chickpea dengan penanda mikrosatelit
  23. Kalendar biologis dengan fotoperiodisme
  24. Pengaruh keluaran, masukan, harga, tenaga kerja dan manajemen pada profitabilitas susu
  25. Pengaruh kelembaban relatif, genotipe dan laju pemberian pupuk pada panikel, suhu daun, kesuburan dan setting benih padi
  26. Tiga mutasi baru pada ASIP berasosiasi dengan serabut hitam pada alpaca (Vicugna pacos)
  27. Grafik pengendali statistik sebagai alat pendukung manajemen produksi ternak
  28. Cakupan spasial jejak urin sapi perah dalam sistem peternakan dengan rumput intensif
  29. Protein yang dapat di metabolis dan pasokan energi pada domba yang diberi makan rumput tahunan (Lolium multiflorum Lam.) yang disuplemen dengan sumber-sumber protein dan energi
  30. Manfaat, kemajuan dan prospek penelitian dalam teknologi kultivasi sederhana untuk beras di Maluku
  31. Dampak fertilisasi organik dan inorganik pada Fe, Cu, Mn dan Zn yang dapat diekstrak DTPA serta konsentrasinya pada bagian yang dapat dimakan pada tanaman pertanian
  32. Hubungan diskriminan isotop karbon biji dan isi abu dengan hasil dan mutu kacang kering
  33. Respon bit gula pada pupuk belerang

Wednesday, March 23, 2011

Proposal Tesis

Bagian terbesar tesis anda – adalah proposal tesis. Bagian ini memerlukan paling banyak perhatian dari anda, karena pada dasarnya ia merupakan seluruh gagasan yang ada dibalik tesis anda, point dasar tesis anda, dan menentukan semua bagian tesis anda. Sebuah proposal tesis yang gagal dapat membawa pada tesis yang gagal secara keseluruhan, yang pada gilirannya membawa pada kegagalan anda pada subjek itu. Artikel ini tidak menekan anda, namun memperingatkan anda pada semua masalah dalam menulis proposal tesis yang bagus.
Menulis proposal tesis di universitas
Sebuah proposal tesis – adalah sebuah teks dimana anda menjelaskan gagasan dasar anda untuk tesis anda. Untuk mengembangkan tesis yang bagus – proposal tesis anda harus disetujui dan diizinkan agar anda dapat menulis tesis anda, ia akan menunjukkan masukan akademis anda pada bidang pengetahuan yang anda pilih.
Saat menulis sebuah proposal tesis – anda membutuhkan bantuan. Tidak perlu malu, setiap orang punya kekuatannya sendiri-sendiri. Sebagian besar mahasiswa kuat dalam pengetahuan yang harus mereka tulis dalam tesis namun mereka tidak memiliki keahlian menulis untuk tesisnya. Hal ini 100% dimengerti, karena tidak semua orang memiliki keahlian menulis yang luar biasa, sama halnya tidak semua orang merupakan penyanyi yang bagus.
Bantuan penulisan proposal tesis bermutu untuk mahasiswa
Masing-masing dan setiap mahasiswa membutuhkan bantuan proposal tesis, atau asistensi proposal tesis, pada suatu saat. Ia dapat berupa bantuan kecil, hanya untuk membetulkan cara penulisan tesis, atau perbaikan besar seperti format atau pengembangan sumber, atau bahkan penulisan tesis pesanan.
TesisTerbaik@hotmail.com ada untuk membantu anda dengan proposal tesis anda. Kami khusus diciptakan untuk tujuan bantuan akademis, dan dalam beberapa kasus – penulisan proposal tesis pesanan.
Penulis kami selalu tersedia untuk membantu anda dengan proposal tesis anda. Kami memiliki penulis profesional, berkualifikasi dalam berbagai bidang pengetahuan untuk membantu anda dengan proposal tesis anda. Kami tidak hanya membantu – kami berbagi pengalaman, karena ada format proposal tesis khusus, dan format ini harus diikuti dengan baik. Kami sadar kebutuhan ini dan kami akan melakukan segalanya yang mungkin agar anda mencapai tujuan anda untuk tesis anda.
Proposal tesis pesanan untuk tingkat Magister dan Sarjana
Kami memiliki penulis dengan level setara doktor, jadi kami akan mampu menyediakan bantuan proposal tesis untuk membantu penulisan proposal tesis master atau proposal skripsi sarjana secara online.
Kami juga mampu menuliskan seluruh proposal tesis pesanan untuk anda – atau kami dapat menuliskan proposal tesis untk anda gunakan sebagai contoh proposal tesis pesanan untuk proposal tesis anda sendiri. Anda dapat menggunakan berbagai sampel proposal tesis dari internet – namun kami hanya merekomendasikan penggunaan proposal tesis spesifik sebagai contoh.
Jasa penulisan proposal tesis online 24/7
Uang bukanlah masalah bagi tesisterbaik@hotmail.com karena kami berusaha mempertahankan harga yang rendah dan terjangkau untuk proposal tesis pesanan. Kami memahami kalau menjadi mahasiswa s2 itu sulit dan tidak semua orang secara finansial mampu memesan proposal tesis. Anda masih akan mampu membeli proposal tesis atau memesan proposal tesis, karena kami berkomitmen mempertahankan harga kami tetap murah dalam jasa penulisan proposal tesis pesanan.
Kami memiliki penulis proposal tesis dalam berbagai bidang studi, baik itu proposal tesis penelitian atau proposal tesis teoritis. Penulis selevel doktor kami akan menunjukkan anda bagaimana menulis proposal tesis atau bahkan memilih proposal untuk tesis.
Belilah proposal tesis anda
Di tesisterbaik@hotmail.com – anda dapat memilih sendiri peraturan anda. Kami sangat fleksibeldan dapat membantu anda dengan permintaan akademis apapun. Anda tidak bekerja dengan komputer – anda bekerja dengan seorang asisten pribadi. Penulis/asisten anda akan melakukan apapun permintaan anda, secara tepat waktu dan efektif. Kami dengan jasa penulisan proposal tesis kami secara khusus mengikuti instruksi dan persyaratan pelanggan kami.
Semua diciptakan untuk keperluan anda. Kami menyediakan revisi tak terbatas secara gratis sejauh instruksi anda tidak berubah. Kami juga ingin proposal tesis yang kami siapkan merupakan karya yang sempurna, sebagaimana seharusnya, jadi anda dapat meminta revisi sebanyak yang anda butuhkan agar proposal tesisnya terlihat tepat seperti yang anda inginkan.
Kami juga dapat dihubungi 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sehingga anda dapat memeriksa perkembangan ataupun meminta bantuan baru kapanpun anda mau. Tesisterbaik@hotmail.com mempermudah hidup anda dalam menghadapi semua masalah akademis yang dapat terjadi. Jangan buang waktu, belilah proyek proposal tesis pesanan anda untuk level magister ataupun sarjana, yang disediakan oleh penulis bermutu tinggi.


Contoh bab 4 tesis : Intensionalitas dan Interaksi dalam Lansekap Sosio-Teknik

Setelah menjelaskan konstruksi masyarakat secara eksternal sebagai sebuah simbol, penulis akan mempelajari lebih dekat pada unsur minat: Dalam bagian ini minat juga dipahami sebagai intensionalitas dibalik akuisisi teknologi informasi dan komunikasi, apa ramuannya dalam lansekap sosio-teknik ini, yang mencakup aktor manusia maupun non manusia dalam interaksi saling menguntungkan (Tsing, 2005). Bagian ini bertujuan memahami peran aktor non manusia dalam perumusan strategi global dalam masyarakat. Bukannya mengadopsi pendapat kalau teknologi berdifusi, tapi memahami bagaimana minat dan penciptaan minat berbagai aktor bekerja untuk mendapatkan agenda tertentu (lihat misalnya Latour, 1987:104). Diajukan bahwa berbagai konteks dapat dipandang sebagai masyarakat praktis, dimana imperatif petugas pada kebutuhan yang harus dihubungkan dicari untuk memuaskan masyarakat, yang dalam sebagian besar kasus lewat individu berbasis lokal yang berkomitmen (sering disebut tokoh masyarakat), yang bertanggung jawab mengkonstruksi ulang citra homogen masyarakat mereka sebagai sebuah komune. Tokoh masyarakat juga bertinfak sebagai objek perbatasan yang menghubungkan wacana globalis pemerintah dengan keseharian pragmatis masyarakat lokalnya. Diajukan kalau proses mendorong/meyakinkan populasi lokal mengenai manfaat insiatif TIK pemerintah penting untuk naturalisasi objek-objek ini dalam konteks lain selain penciptaannya, dan pemenuhan agenda politik mereka sendiri. Dengan cara ini, para tokoh masyarakat dapat dipandang, pada lingkup tertentu, sebagai agen globalisasi, yang membawa pemerintah merumuskan imperatif globalisasi ke masyarakat.
4.1 Aktor Sosial di Lapangan
Seperti telah dibahas sebelumnya, penelitian empiris memberi kesempatan bertemunya berbagai aktor dengan minat mempromosikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada masyarakat dan pihak yang tidak beruntung. Untuk memeriksa peran para aktor ini, paragraf selanjutnya akan memperkenalkan masing-masing aktor sosial ini, menurut peran yang mereka tunjukkan di lapangan. Berdasarkan pada pengumpulan data, aktor-aktor tersebut adalah:
Pemerintah : Seperti telah dijelaskan di bagian terakhir, pemerintah Indonesia bekerja sebagai produsen utama wacana globalis dan promotor kuat penggunaan teknologi modern. Dari kebijakan dan dokumen yang sedang dikerjakan di sisi pemerintah, tujuannya adalah mempromosikan pandangan spesifik mengenai globalisasi dan kemudian menggariskan tindakan dan kebijakan untuk memenuhi tujuan-tujuan ini.
Para statel: Perusahaan semi swasta, biasanya didirikan dan sebagian dimiliki oleh pemerintah. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kewajiban bekerja sesuai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan sebagai bagian status mereka, merkea juga diwajibkan merealisasikan inisiatif pemerintah. Dalam kasus ini, sebuah para statel berbasis Jakarta yang dikunjungi melakukan pabrikasi teknologi berbasis penelitian dan sedang terlibat dalam berbagai proyek, salah satunya instalasi teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai masyarakat yang tidak diuntungkan di Indonesia, untuk mematerialisasi dan merealisasi ambisi politik mengenai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam persepsi negara-negara Dunia Ketiga. Mereka adalah bagian aktif dari kebijakan pemerintah yang bekerja dalam bidang ini dan sebagaimana akan ditunjukkan, terlibat dalam komunikasi dengan anggota masyarakat. Sebagai perusahaan teknologi yang bertindak sebagai perpanjangan tangan pemerintah, mereka bertanggung jawab memaksakan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia.
Tokoh Masyarakat: Secara luas berarti individu-individu yang berkomitmen dan berbasis masyarakat dan didukung oleh pemerintah dan para statel sebagai wakil masyarakat. Sebagai bagian dari penelitian lapangan, penulis mengunjungi sebuah desa dan menemui dua pemuda idealis yang secara antusias berkomitmen untuk bekerja bagi masyarakat lokal dalam mengintegrasikan pendidikan komputer sebagian lewat kursus berbayar dan kursus gratis yang ditawarkan ke sekolah dan guru lokal. Mereka telah aktif dalam pusat masyarakat multi tujuan lokal, namun karena kekecewaan mengenai masalah organisasi, mereka meninggalkan seluruh bagian komputer sehingga tidak terurus, mereka sekarang memutuskan mendirikan usaha kecil mereka sendiri. Mereka ditemukan berkomitmen kuat pada masyarakat setempat dan karena ini mereka tetap tinggal di sana. Walaupun kota yang ada di dekat desa menawarkan kondisi yang lebih baik untuk menjalankan bisnis komersil, mereka tetap melayani masyarakat berbasis pada idealisme. Contoh lain Tokoh Masyarakat bisa berupa mereka yang berada dalam posisi formal, seperti walikota atau anggota dewan dan juga aktivis.
Populasi: Dalam bagian ini, ‘populasi’ merujuk pada anggota umum masyarakat, baik yang secara sadar melibatkan diri pada praktek berhubungan dengan TIK (pendidikan komputer, penggunaan fasilitas TIK, dsb) dan mereka yang tidak terlibat dalam praktek demikian. Walau begitu, karena bahan empiris didasarkan pada wawancara dengan partisipan di kelas komputer (dewasa dan anak-anak), para aktor dalam kelompok ini terlibat dalam praktek yang berhubungan dengan TIK. Selain itu, ‘populasi’ merujuk pada sekelompok individu, yang identitasnya sebagai sebuah komune didefinisikan oleh pihak lain sebagai masyarakat, namun disini digariskan kalau mereka adalah aktor heterogen dan tidak mesti mendefinisikan dirinya sebagai anggota masyarakat, seperti didefinisikan oleh pihak luar.
4.2 Aktor, minat dan arah – alasan bertindak.
Minat tidak diantisipasi sebagai sebuah satuan semiotik yang harus dipahami sebagai sesuatu yang ada secara statis, namun minat disini harus dipahami sebagai sesuatu yang dinamis terjadi lewat interaksi pada berbagai aktor, sosial dan non manusia dan karenanya harus dipahami demikian. Saat melihat pada proses pelaksanaan instalasi teknologi informasi dan komunikasi, minat tidak muncul sebagai faktor fasilitator untuk meyakinkan berbagai pihak mengenai perlunya memperoleh teknologi, namun minat dapat dipandang sebagai faktor kondisional atas tindakan. Minat disini, merujuk pada konsekuensi dan intensionalitas, yang muncul lewat pencapaian konsensus, pembentukan sekutu, translasi dan sebagai alat untuk digunakan dalam proses penciptaan sekutu.
Atas hal ini, bagian ini bertujuan memeriksa alasan-alasan atas gerakan teknologi, bukannya mengadopsi globalisasi dan TIK, sebagai sesuatu yang otonom dan berdifusi secara otomatis, tanpa perlunya keterlibatan intensionalitas, namun semata sebagai bagian dari kemajuan teknologi modern (Latour, 1987:104). Karena semua aktor, termasuk non manusia, masing-masing memiliki agenda dan arah mereka, penting agar hal ini dapat diungkapkan, untuk melihat bagaimana mereka bergerak dalam konteks praktis dan membentuk arah kemajuan yang memungkinkan hal dan ide tertentu saja yang diartikulasi (Leigh-Star, 1991:29).
Tabel 4.1. Perhatian dan Minat pada stake holder.
4.2.1 Interaksi aktor
Usaha menghubungkan dan mendigitalisasi masyarakat yang tidak beruntung di Indonesia pada dasarnya menarik dua strategi, baik lewat pendirian pusat-pusat di daerah lokal (seperti pusat masyarakat multi tujuan, pusat telekomunikasi, dsb) sebagai terminal bebas yang berada di lokasi yang dapat diakses publik seperti perpustakaan, kantor pos dsb (Anaedi, 2003), mengantisipasi bahwa lokasi fisik teknologi akan secara otomatis membawa pada peningkatan sosio-ekonomi, namun banyak inisiatif ini sering terbukti gagal (Anaedi, 2003 dan Ihromi, 2003). Penelitian yang berlanjut oleh para akademisi sedang dilakukan untuk memperjelas mengapa begitu banyak usaha menaturalisasi teknologi informasi dan komunikasi dalam latar lokal terlihat gagal. Atas alasan ini, ada minat dalam mengambangkan model yang menghubungkan masyarakat lewat teknologi, dan konsekuensinya banyak inisiatif berakibat pada pengajuan teknologi dalam bentuk proyek dan hal ini mencerminkan ide teknologi sebagai semata memperkenalkan TIK pada masyarakat ini dalam bentuk proyek yang dalam konteks ini harus dipahami sebagai praktek, yang tidak berbasis pada standarisasi, yang melibatkan praktek dengan durasi waktu tertentu, dan karenanya melibatkan penelitian untuk menemukan model terbaik dan praktek terbaik untuk mengimplementasikan teknologi ini. Dengan cara ini, berbagai pihak (peneliti, insinyur, LSM, dsb) yang berada di luar masyarakat terlibat dalam melakukan dan berperan sebagai bagian dari proyek).
Walaupun begitu, saat melihat pada proses inisiasi proyek-proyek ini di lokalitas, para tokoh masyarakat tampak sebagai bagian paling sering berinisiatif untuk berkomunikasi dengan pihak luar, membawa sumberdaya yang akan berada dalam masyarakat lokalnya, untuk manfaat penduduknya. Seperti dijelaskan dalam skema di bawah, tokoh masyarakat bertindak berdasarkan lokalitas mereka dan dengan cara ini menjadi mata rantai antara masyarakat dan organisasi yang bertindak sesuai wacana pemerintah (LSM, para statel, dsb):

Gambar 4.1 Kontak dan Interaksi awal
Dalam kasus pertama, petugas pemerintah mengunjungi sebuah masyarakat, dan tokoh masyarakat meminta sumberdaya dari pemerintah untuk masyarakat. Pemerintah mengarahkan permintaan ini ke para statel pembuat teknologi, yang kemudian menginisiasi komunikasi dengan tokoh masyarakat. Dalam skenario kedua, tokoh masyarakat mengarahkan permintaan ke para statel, yang kemudian menginisiasi sebuah proyek untuk melokalisasi teknologi.
Proyeknya biasanya memiliki durasi waktu tertentu yang dibutuhkan untuk menjadi berkelanjutan dan diimplementasikan dalam masyarakat lokal (Ihromi, 2003). Walaubegitu, dimensi minat di antara para aktor tampaknya secara umum sangat tinggi di awal dan seiring berjalannya waktu, menurun dengan cepat di antara beragam stakeholder yang pada akhirnya membawa pada proses siklus umpan balik negatif. Saat melakukan wawancara telepon dengan Pusat masyarakat multi tujuan ada konfirmasi kalau pusat-pusat ini mengalami banyak minat dan perhatian dari pemerintah dan masyarakat lokal mengenai proyek ini hanya untuk merasakan minat ini memudar seiring waktu. Trend ini juga dikonfirmasi dalam penelitian yang berfokus pada pusat telekomunikasi (Ihromi, 2003; Anaedi, 2003; Ahmad, 2003). Jika dibentuk ke dalam skema, aspek minat ini akan terlihat seperti berikut:

Gambar 4.2 Proses minat
Dalam inisiasi proses memperkenalkan teknologi pada masyarakat, tokoh masyarakat tampaknya menjadi bagian yang paling sering mengambil inisiatif untuk menciptakan perhatian dan minat, untuk memperoleh sumberdaya yang dikirimkan ke masyarakat lokal mereka. Seperti diilustrasikan dalam skema di bawah, proses naturalisasi teknologi dalam masyarakat terjadi dalam dua tahap.

Gambar 4.3 Minat dan Titik-titik Kritis
Titik kritis 1: Artefak teknologi secara fisik berada dalam masyarakat dan dari titik tersebut diantisipasi kalau kriteria awal kesuksesan telah tercapai, karena sebuah sumberdaya telah berada dalam masyarakat dan lewat posisi fisiknya, sekarang mampu berfungsi sebagai sebuah fasilitas modern. Dari sudut pandang masyarakat (tokoh masyarakat), sebuah sumberdaya sekarang telah menawarkan kesempatan baru untuk mengubah kehidupan yang sulit. Dari sudut pandang luar, titik kritis pertama melibatkan lokalisasi fisik teknologi dalam masyarakat lokal. Lewat representasi dan lokasi fisiknya, ia mewakili pemenuhan tujuan politik memodernisasi sumberdaya dan memberikan kesempatan pada daerah tersebut untuk terhubung. Tujuan tokoh masyarakat tercapai karena masyarakat mendapatkan perhatian politik dan sumberdaya telah terpasang di masyarakat.
Titik kritis 2: Ini merujuk pada integrasi sosial dan naturalisasi teknologi dalam masyarakat, dimana ada naluri kepemilikan masyarakat, yaitu praktek instalasi teknologi telah terintegrasi menjadi praktek di daerah lokal dan dipergunakan serta diapresiasi secara luas oleh masyarakat. Kepemilikan perseptual (namun tidak harus kepemilikan fisik) proyek ini telah ditransfer ke masyarakat, untuk mendapatkan apa yang disebut Titik Kritis 2.
Dst

Tuesday, March 22, 2011

Contoh topik tesis Ilmu Kimia

  1. Mekanisme penjelajah degenerasi fotoreseptor pada model tikus baru dari bentuk umum pigmentosa retinitis dominan otosomal karena mutasi opsin P23H
  2. Pensinyalan sarcomere kardiak pada kesehatan dan penyakit
  3. Jaringan pensinyalan cakram-Z kardiak
  4. Noktah regulator Titin yang mengintegrasi jalur pensinyalan myosit
  5. Pensinyalan dan protein C pengikat Myosin
  6. Pensinyalan redoks dan sarcomere kardiak
  7. Proteolisis dalam sarcomere kardiak
  8. Fosforilasi protein dan transduksi sinyal pada filamen tipis kardiak
  9. Pensinyalan pada rantai ringan regulator myosin dalam sarcomere
  10. Penjelajahan menggunakan EPR berpulsa pada struktur elektronik ikatan ubisemikuinon pada situs QH dari sitokrom bo3 dari Escherichia coli dengan pengganti metil dan metoksi berlabel 13C in vivo
  11. Mne1 sebagai komponen baru aparat pengiris mitokondria yang bertanggung jawab atas prosesing intron grup I COX1 pada ragi
  12. Manipulasi pangkal periferi F1F0-ATP sintase Saccharomyces cerevisae
  13. Energetika myokardial terkompromi dalam jantung tikus hipertrofi menghilangkan efek menguntungkan ekspresi berlebih SERCA2a
  14. Reduksi klofazimin dengan myobakterial tipe 2 NADH: oksidorekduktase kuinon: jalur untuk generasi level bakterisida spesies oksigen reaktif
  15. Latihan meningkatkan isi PGC-1alpha mitokondrial dan membantu cross-talk nuklir-mitokondria untuk mengkoordinasi biogenesis mitokondria
  16. Alpha sinuklein A53T mutan menginduksi kematian syaraf dengan meningkatkan autofagi mitokondria
  17. Proteolisis termediasi calpain pada paksilin secara negatif meregulasi dinamika adesi fokal dan migrasi sel
  18. Pemilahan kargo tergantung pH dari Golgi
  19. FAM129B/MINERVA, protein yang berasosiasi adheren baru, menekan apoptosis pada sel-sel HeLa
  20. Protein pengikat shock panas (HspBP1) melindungi sel melawan tindakan sitotoksik dari kompleks Tag7-Hsp70
  21. Gcn1 dan Actin berikatan dengan Yih1: Implikasi untuk aktivasi GCN2 kinase eIF2
  22. Protein berasosiasi mikrotubula 1S (MAP1S) menjembatani komponen autofagi dengan mikrotubula dan mitokondria untuk mempengaruhi biogenesis dan degradasi autofagosoma
  23. Aktivasi dan inaktivasi sekuensial Dishevelled dalam jalur Wnt/beta-Catenin dengan Casein Kinase
  24. Gen spesifik sel kuman, Prmt5, bekerja dalam reprogramming sel somatik
  25. Aktivator pensinyal WNT/beta-catenin, R-spondin, mengambil peran regulator positif saat myogenesis kerangka
  26. Faktor-2 penguat myosit berinteraksi dengan represor transkripsional (MITR) adalah saklar yang memicu osteogenesis dan menghambat adipogenesis sel punca mesenkimal dengan inaktivasi reseptor gamma-2 yang diaktivasi proliferator peroksisom
  27. Subunit 1 pentarget myosin fosfatase mengendalikan segregasi kromatid
  28. Sintaksin 4 N Terminus meregulasi penargetan basolateralnya dengan mekanisme tergantung dan tidak tergantung Munc18c
  29. Struktur kristal jemari seng Poli(ADP-ribosa) Polimerase-1 (PARP-1) berikatan dengan DNA : pandangan struktural dan fungsional pada aktivitas PARP-1 yang tergantung DNA
  30. Analisis protein berinteraksi CAF-1 mengungkapkan dinamika dan interaksi langsung dengan kompleks KU dan protein 14-3-3
  31. Aktivasi dan autolisis tergantung kalsium pada metacaspase 2d Arabidopsis
  32. Pelepasan dan penggumpalan otomatis ectodomain protease selaput kardiak Corin
  33. Dinamika dan mekanisme dekonjugasi rantai SUMO dengan protease spesifik SUMO

Monday, March 21, 2011

Contoh bab 3 tesis: Strategi Presentasi Diri di Situs Jejaring Sosial

Pendahuluan
Ada konflik yang sangat nyata antara cara pengguna memahami identitas mereka secara online dan ekspresi yang didukung oleh aplikasi komersial. Piranti lunak secara khusus membentuk dan menopang presentasi diri dengan cara tertentu, sering kali dalam bentuk membatasi atau mendukung pengguna membentuk identitas mereka dalam garis yang diterima secara komersil. Mekanisme spesifik dimana hal ini dapat dicapai paling mudah dipahami dengan meletakkan ruang online tertentu dibawah mikroskop. Dalam bab ini, penulis melakukan pemeriksaan mendalam pada situs-situs jejaring sosial (SJS) seperti Facebook, MySpace dan Friendster. Tujuan penulis adalah menunjukkan bagaimana orang memilih menyajikan diri mereka lewat situs berbasis profil dan bagaimana struktur situs mendukung tipe tertentu presentasi identitas.
Dalam bab ini, penulis memperkenalkan jasa jejaring sosial dan membahas dengan singat teori dasar analisa jejaring sosial yang mempengaruhi desain aplikasi ini. Penulis terutama melihat pada keluasan ruang dalam situs ini untuk presentasi diri dan ekspresi identitas, dan asumsi problematis yang mendukung struktur ini. Walaupun ada masalah inheren seperti ini, para pengguna telah mengadopsi sejumlah strategi kreatif untuk menghadapi pembatasan oleh teknologi ini. Selanjutnya, penulis mensituasikan situs jejaring sosial dalam konteks yang lebih besar dari internet komersial, sebagai yang telah di bahas dalam bab sebelumnya. Karenanya, asumsi aplikasi teramalkan pada sifat mencari untung dari situs, dan cara dimana identitas diperdagangkan terkait secara mendasar dengan spesifikasi pembangkitan pendapatan.
Jasa Jejaring Sosial
Dalam tiga tahun terakhir, situs jejaring sosial telah tumbuh populer pada pengguna internet di penjuru dunia. Friendster, aplikasi jejaring sosial original, didirikan tahun 2002, memiliki basis tujuh belas juta pengguna, dan telah memicu sejumlah industri kecil untuk menyaingi. Beberapa situs ini, seperti MySpace dan Facebook, berhasil melewati Friendster dalam popularitasnya dengan mentargetkan populasi khusus dan menggunakan fitur baru secara beraturan. Yang lainnya, seperti Microsoft’s Wallop, Rojo, dan Yahoo!360, menggabungkan jejaring sosial dengan fungsionalitas sosial tambahan seperti RSS feeds, blog dan picture sharing. Secara keseluruhan, ada beberapa ratus situs jejaring sosial saat ini, termasuk Tribe.net, Jobster, Dogster dan Orkut. (Meskill, 2005)
Semua aplikasi ini secara umum berdasarkan pada gagasan umum yang ditarik dari analisa jejaring sosial: bahwa jaringan sosial terartikulasi publik memiliki manfaat. Yaitu, memungkinkan aktor mengkodifikasi, memetakan dan memandang ikatan relasional antara mereka dan orang lain dapat memiliki konsekuensi positif. Situs jejaring sosial dirancang khusus untuk memfasilitasi interaksi pengguna untuk berbagai tujuan, terutama pacaran, jaringan bisnis dan promosi. Walau begitu, penulis menyatakan bahwa generasi piranti lunak jejaring sosial saat ini problematis dalam beberapa hal, khususnya dalam tipe presentasi diri yang tertanam dalam aplikasi. Tipe strategi presentasi diri yang dimungkinkan aplikasi secara langsung mempengaruhi tujuan komersil situs tersebut bukannya kebutuhan pegguna. Sebagai hasilnya, pengguna menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan utilitas jaringan dan mengatasi asumsi komoditas ini.
Penting untuk tetap mengingatk kalau situs jejaring sosial adalah teknologi yang masih belum dewasa. Amin dan Thrift (2002) menulis mengenai threshold “tek terlihat” sebuah teknologi, atau titik dimana ia digunakan tanpa berpikir. Sebagai contoh, saat kita mengganti saluran televisi, kita tidak berpikir “Saya akan mengambil dan menggunakan remote control yang akan mengganti saluran menggunakan transmisi inframerah”, tapi, kita hanya memikirkan fungsinya yaitu mengubah saluran. Teknologi yang memfasilitasi proses ini menjadi tak terlihat. Sebaliknya, pengguna situs jejaring sosial umumnya berfokus pada penggunaan aplikasi, bukannya manfaatnya. Tetap belum terlihat apakah situs jejaring sosial akan hidup dengan kebaruannya dan menjadi bagian berguna dari struktur sosial pengguna internet.
Analisa Jejaring Sosial
Jasa jejaring sosial memungkinkan pengguna mengartikulasikan dan memetakan hubungan mereka secara publik dengan orang, organisasi dan kelompok. Walaupun ada perbedaan antara berbagai aplikasi jejaring sosial, mereka cenderung memiliki struktur dasar yang sama. Seorang pengguna baru mulai dengan menciptakan akun, mengisi profil, mencari pengguna lain dan menambahkan orang lain ke daftar temannya. Ketika orang telah membangun jaringan “teman”, mereka menjadi terhubung pada jaringan teman ke teman yang lebih besar. Tergantung pada situs jejaring sosialnya, pengguna dapat menjelajahi profil individu lain (beberapa situs membatasi kemampuan anda untuk menjelajahi profil dalam “jaringan diperluas” anda, atau orang yang terpisah dari anda dengan dalam “derajat” tertentu). Untuk menemukan orang tertentu, pengguna dapat mencari profil berdasarkan nama atau alamat email atau menjelajahi jaringan dengan kriteria tertentu (nama sekolah, single dibawah 30 tahun di Bogor, orang yang menyukai ST12). Dalam situs tersebut, pengguna dapat mengirim pesan satu sama lain, chat, posting ke bulletin boards dan menulis “testimonial” untuk temannya. Sebagian besar situs jejaring sosial memasukkan tampilan masyarakat yang memungkinkan pengguna membahas mengenai aktivitas dan minat bersama, dan yang lain memasukkan weblog, jurnal dan photo sharing kedalam setting mereka.
Sebelum menyelam kedalam kekhususan presentasi identitas, penulis ingin mensituasikan situs jejaring sosial ke dalam analisa jejaring sosial (AJS), yang memungkinkan peneliti mempelajari pola sosial level mikro dengan mengkaitkannya dengan teori sosial level makro (Granovetter, 1973). Garton, Haythornthwaite dan Wellman (2003) mendefinisikan sebuah jaringan sosial sebagai “sekumpulan orang (atau organisasi atau entitas sosial lainnya) yang terhubung lewat seperangkat hubungan sosial, seperti pertemanan, pekerjaan atau pertukaran informasi.” Analisa jejaring sosial melibatkan pemetaan dan pengukuran hubungan antara noktah jaringan, atau orang, entitas dan kelompok, untuk memeriksa aliran informasi antar ikatan. Analisa jejaring sosial memungkinkan peneliti memandang jaringan baik secara visual maupun matematis (Krebs, 2004) untuk meramalkan aliran informasi, jaringan pertemanan dan pola perilaku. Peneliti yang menggunakan analisa jejaring untuk mempelajari perilaku manusia umumnya beranggapan kalau cara aktor atau noktah berperilaku tergantung pada hubungan mereka (ikatan) dan pola sosialnya (struktur). Saat menggunakan analisa jejaring untuk meneliti, misalkan, peristiwa atau gerakan historik, struktur budaya, politik dan normatif umumnya dikesampingkan untuk melihat lebih dekat jaringan yang dipetakan (Emirbayer dan Goodwin, 1994).
Sebagai contoh, Granovetter (1973) menggunakan analisa jejaring sosial untuk meramalkan bagaimana dua orang, masing-masing terhubung ke orang ketiga lewat sebuah “ikatan kuat”, akan berperilaku pada satu sama lain. Catat bahwa kekuatan sebuah ikatan ditentukan lewat sejumlah kriteria yang mencakup jumlah waktu yang dihabiskan kedua orang bersama, intensitas emosi mereka, jumlah keintiman dan “jasa resiprokal yang mencirikan ikatannya.” Ambil contoh Dwi, seorang aktor, atau noktah, dalam sebuah jaringan sosial, dan dua teman terdekatnya, Astuti dan Ajeng. Granovetter berpendapat kalau Astuti dan Ajeng akan memiliki ikatan yang setidaknya lemah satu sama lain karena keterikatan kuat bersama mereka pada Dwi. Lebih jauh, mungkin kalau Astuti dan Ajeng akan berikatan kuat satu sama lain, karena hubungan antara keduanya akan memperkuat ikatan mereka pada Dwi. Karenanya, faktor yang paling penting dalam meramalkan perilaku Astuti dan Ajeng satu sama lain adalah peran mereka dalam jaringan yang menghubungkan mereka dengan Dwi.
Pada point ini berguna membedakan antara masyarakat dengan jejaring sosial. Elemen kunci dalam jejaring sosial adalah jejaring itu sendiri, yang dapat tersusun dari banyak masyarakat yang saling hubung, atau unsur yang terkaitkan oleh satu ikatan lemah. Masyarakat, di sisi lain, menunjukkan sekelompok orang yang dihubungkan oleh minat bersama atau keberumuman (lihat Wellman, 1997 dan 2001; Rheingold, 2000). Walaupun masyarakat dapat merupakan jejaring sosial, jejaring sosial bukanlah masyarakat.
Dengan pertimbangan ini, bagaimana pendekatan analisa jejaring sosial dalam interaksi online? Dapatkah ia mencakup masyarakat atau aktor maya yang hubungan utamanya dilakukan secara online? Garton, Haythornthwaite dan Wellman (1997) berpendapat kalau analisa jejaring sosial dapat dengan mudah diterapkan pada interaksi sosial yang terjadi secara online. Sebagai contoh, analisa jejaring sosial dapat digunakan untuk mempelajari pola aliran informasi, khususnya bentuk-bentuk yang sangat efektif secara online (aliran informasi viral atau memetik, misalnya). Kedua, pengarang mengajukan kalau jejaring online sangat berguna untuk membangun ikatan lemah, karena kemajuan sosial terkait dengan menghubungi ikatan lemah lebih rendah pada saat online daripada dalam dunia nyata. Dengan cara ini, jejaring sosial online dapat lebih mudah dijembatani daripada dalam jejaring sosial dunia nyata, memungkinkan informasi dikirim ke kelompok aktor yang lebih besar dan lebih luas. Pada akhirnya, jejaring sosial online memungkinkan orang berinteraksi walaupun terpisah pada jarak atau keruangan fisik, dan dapat, dalam beberapa kasus, memungkinkan orang menjembatani hirarki sosial pula. Bukan hanya analisa jejaring sosial berguna untuk melihat interaksi online, interaksi online khususnya cocok untuk membangun dan menggunakan jejaring sosial.
Situs Jejaring Sosial
Karena jejaring sosial online dapat menjadi subjek gaya yang sama yang dipelajri oleh analis jejaring sosial dalam jejaring sosial offline, janin dibalik penciptaan situs jejaring sosial formal adalah untuk membiakkan gaya-gaya ini (misalnya aliran informasi) untuk manfaat instrumental. Penting dicatat kalau baik jejaring sosial informal maupun formal telah ada secara online; masyarakat online ada dalam berbagai array situs, mulai dari jaringan video game dan chat room untuk fan, bulletin boards, professional listserv dan jaringan seniman informal yang bekerja sama dalam musik dan video digital. Walau begitu, situs jejaring sosial berasal baik dalam teori Granovetter dan idenya serta penekanan dunia bisnis pada jaringan. Sementara para pendiri beberapa layanan (Wallop, misalnya) dan lainnya (seperti pendiri Friendster, Jonathan Abrams) mengklaim besarnya pengaruh dari analisis jejaring sosial, mereka sesungguhnya mengabaikan teori tersebut (boyd, 2005), karena keberumuman adalah manfaat jejaring sosial yang sesungguhnya. Situs jejaring sosial saat ini bertujuan meningkatkan kemampuan pengguna menemukan pekerjaan, pasangan, teman baru, apartemen dan lainnya lewat jaringan teman diperluas.
Informasi menyebar dalam situs jejaring sosial lewat dua cara. Pertama, ikatan lemah adalah cara paling efektif dalam mengumpulkan dan memilah informasi. Ikatan lemah berfungsi sebagai jembatan bagi populasi diluar lingkaran sosial dekat seseorang dan menghubungkan kelompok-kelompok terpisah. Granovetter menulis:
Apapun yang akan berdifusi dapat mencapai jumlah orang yang besar, dan melintasi jarak sosial yang lebih besar (yaitu panjang jalur), saat lewat melalui ikatan lemah daripada lewat ikatan kuat. Bila seseorang mengatakan sebuah gosip pada semua teman dekatnya, dan mereka melakukan hal yang sama, banyak yang akan mendengar gosip tersebut dua atau tiga kali, karena mereka yang terhubung dalam ikatan kuat akan cenderung berbagi teman (Granovetter, 1973:1336)
Situs jejaring sosial meningkatkan jembatan ke kelompok selain teman dekat seseorang dengan memfasilitasi pertemanan ikatan kuat dan lemah. Selain itu, kemampuan memposting pesan di papan buletin yang mencapai semua orang yang ada di daftar teman seseorang memungkinkan jaringan diperluas ini digunakan untuk manfaat instrumental. Seperti itu pula, pesan yang di posting di papan buletin dan jasa blog dari ikatan kuat dan lemah dapat dilihat (Donath dan boyd, 2004).
Kedua, tujuan keseluruhan situs jejaring sosial adalah memfasilitasi pengguna membuat hubungan baru lewat layanan tersebut (Ibid). Situs jejaring sosial berpredikat pada gagasan kalau bertemu orang baru dan meningkatkan jaringan sosial seseorang itu berguna dan bermanfaat bagi semua pihak dalam jaringan. Layanan ini kemudian mempermudah pengguna menghubungi orang secara langsung di luar jaringan dekatnya. Bila pengguna mencari orang tertentu, seperti teman lama dari masa kuliah, mereka dapat mencari berdasarkan nama atau alamat email. Secara kurang formal, pengguna dapat menjelajah dan melihat profil pengguna lain, walaupun mereka bukan teman. Profil yang tersedia bagi pengguna untuk dilihat tergantung beragam faktor, termasuk berapa banyak derajat pemisahan yang ada antara kedua orang dan pilihan privasi yang tersedia (sementara beberapa situs jejaring sosial memungkinkan pengguna melihat profil siapapun dalam jaringan, yang lain, seperti facebook, memiliki pilihan privasi yang baik sehingga pengguna dapat memilih siapa yang berhak melihat informasi pribadinya).
Penting untuk dicatat kalau ada pra asumsi kepercayaan terlibat dalam situs jejaring sosial yang berbeda dari katakanlah jasa pribadi online. Danoth dan boyd menemukan sejumlah tampilan situs jejaring sosial yang menunjukkan hal ini. Pertama, situs jejaring sosial secara publik menunjukkan hubungan partisipan dengan orang lain sebagai bagian dari profil mereka. Hubungan ini dapat pertama membantu menemukan identitas partisipan sebagai identitas yang otentik, karena informasi kontekstual dapat dikumpulkan dari jaringan publik. Kedua, ketersediaan jaringan teman dapat memberi pemeriksaan pada orang yang salah menunjukkan diri mereka di profil, karena mereka seperti kurang dapat berbohong dalam konteks jaringan sosial offlinenya. Ketiga, jaringan yang terlihat memungkinkan pengguna memeriksa pasangan atau rekan bisnis potensial; bila ada teman bersama (atau bahkan teman dari teman) yang umum, pengguna dapat mengirimkannya pesan dan memeriksa kalau Yongki memang benar orang yang baik seperti yang terlihat di profilnya (Ibid)
Sayangnya, rating kepercayaan yang biner (teman atau bukan teman) yang terbatas dalam situs jejaring sosial ini tidak cukup untuk menentukan secara teliti apakah ikatan seseorang dapat dipercayai (Golbeck dan Hendler, 2005). Lebih jauh, berdasarkan pengalaman penulis, penulis telah menemukan kalau mahasiswa penulis lebih mungkin menunjukkan informasi yang sangat pribadi (nomer telepon, lokasi kamar di asrama dan jadwal kuliah) dalam situs jejaring sosial populer, facebook.
Presentasi Diri dalam Situs Jejaring Sosial
Presentasi diri dalam aplikasi jejaring sosial terjadi terutama dalam profil pengguna yang sangat terstruktur dan multi modal. Untuk memahami presentasi ini, kita dapat merujuk kembali teori Goffman mengenai kinerja identitas pentas depan dan pentas belakang, seperti telah dibahas dalam bab pertama (Goffman, 1959). Pertunjukan di pentas depan, dalam analisis Goffman, terdiri dari skenario-skenario dimana sebuah wajah ditampilkan secara publik, seperti seorang pelayan yang bekerja di sebuah restoran menunggu pelanggan. Pertunjukkan di pentas belakang, di sisi lain, terjadi dalam ruang pribadi yang disediakan untuk anggota kelompok, seperti dapur restoran. Seorang mahasiswa dapat menunjukkan identitas pentas depan di kelas, namun menyajikan pentas belakang saat berkumpul dengan teman-temannya saat pesta.
Dan seterusnya ….

Sunday, March 20, 2011

Jasa Editing

Tesis anda adalah dokumen terpenting yang pernah anda tulis!
OK, anda telah meneliti dan mendraft tesis anda dan merasa yakin mengenai isinya, kan? Sayangnya, beberapa detail kecil seperti gaya, kata dan frase dapat merusak tulisan anda. Beberapa orang tahu APA yang harus dikatakan, naman mereka tidak tahu BAGAIMANA mengatakannya. Kami dapat membantu anda.

Izinkan kami memberi polesan final pada tesis anda dengan Jasa Editing Profesional kami.
Jasa kami banyak mulai dari jasa format hingga jasa stilistik dan segala diantaranya. Mungkin anda hanya perlu cara yang lebih baik untuk menyatakan point tertentu dalam tesis anda sehingga lebih jelas. Apakah anda bingung bagaimana memasukkan grafik dan tabel dalam tesis anda? Kami dapat memberi anda keyakinan dengan melakukan peninjauan profesional pada karya tulis anda dari awal hingga akhir. Jasa editing kami dapat membantu anda!
Kami akan mereview makalah anda untuk mencari segala masalah editing yang mungkin ada
Penyunting kami menawarkan sejumlah jasa dalam bidang gaya dan format. Jasa ini antara lain:
UMPAN BALIK STYLISTIK dan EDITING
  • Organisasi optimm: fokus dan perhatian keseluruhan tesis, kesatuan, koherensi, kesimpulan logis, menghindari kalimat berlebih, dsb.
  • Struktur paragraf: mengendalikan gagasan, transisi, dukungan yang sesuai, dsb.
  • Struktur kalimat: struktur beragam, subordinasi dan koordinasi yang sesuai, presentasi gagasan yang sejajar, dsb.
  • Nada dan diksi yang sesuai.
  • Evaluasi isi: tesis, evaluasi argumen, pengembangan, dukungan yang efektif dan kesimpulan logis.
UMPAN BALIK FORMAT dan KOREKSI
  • Dokumentasi: penggunaan kutipan, kutipan kurung dan halaman daftar pustaka, catatan kaki dan catatan akhir
  • Evaluasi sumber terutama waktu, keaslian dan kredibilitas
Dengan jasa editing profesional kami, tesis anda akan merupakan tambahan yang sempurna untuk karir pendidikan anda. tesisterbaik@hotmail.com menawarkan sejumlah produk tesis dan jasa penulisan pesanan. Terserah anda untuk membeli jasa yang sesuai untuk kebutuhan tesis anda. Kami siap menjawab segala pertanyaan yang anda miliki dan kami siap membantu anda sekarang.
Jasa editing ini tidak mencakup:
  • Penelitian tambahan yang tidak dimasukkan
  • Penyelesaian lebih dari 40% kertas
  • Perhitungan, perkiraan dan pemecahan masalah
  • Penelitian atau memasukkan sumber referensi tambahan


Saturday, March 19, 2011

Contoh topik tesis Ilmu Peternakan

  1. Hubungan Beban tekan pada tulang kaki dan tapak kaki pada ayam betina petelur mengeram dengan desain pengeraman
  2. Diferensiasi genetik jalur Leghorn Putih: Penerapan pendekatan klustering berbasis individual
  3. Penggunaan perangkat polimorfisme nukleotida tunggal berkurang untuk evaluasi genetik hambatan kondisi pembawa Salmonella pada induk ayam mengeram
  4. Pengaruh sophy beta-glucan pada kinerja pertumbuhan, sifat bangkai, komposisi daging dan respon imunologis bebek Peking
  5. Seroprevalensi infeksi Salmonella dan Mycoplasma pada ayam kampung di kota Batam
  6. Evaluasi salmonella rekombinan yang menunjukkan protein flagela fliC untuk persistensi dan respon antibodi diperkaya pada kalkun komersil
  7. Identifikasi molekuler virus leukosis avian subgrup E loci dan lokus B virus tumor pada ayam negeri
  8. Studi efikasi dan penerapan lapangan tipe baru vaksin virus viral eneteritis tipe gosling untuk angsa ternak
  9. Pemeriksaan prevalensi lesi telapak kaki dan lesi kulit dada pada kalkun berlemak BUT Big 6
  10. Pengaruh suplementasi fitase pada diet broiler dalam tantangan Eimeria alamiah pada burung tervaksinasi dan tidak
  11. Eleutherine americana: kandidat pengendalian spesies Campylobacter
  12. Pengaruh lemak ternak diet, fitase dan 25-hidroksikolekalsiferol terhadap karakteristik organ pencernaan dan reproduksi lapisan komersil yang diinokulasi sebelum atau saat onset strain F Mycoplasma gallisepticum
  13. Kebutuhan energi metabolisme tampak broiler jantan dan betina dari usia 36 hingga 47 hari
  14. Kinerja pertumbuhan, ketercernaan, dan perkembangan perut ayam broiler pada diet dengan inklusi chicory (Cichorium intybus L.)
  15. Pengaruh rasio asam lemak poli tak jenuh n-6:n-3 pada rasio limfosit heterofil dan subset limfosit T pada darah periferal angsa Yangzhou
  16. Pencitraan radiologis buatan komputer pada struktur zat spons pada perkembangan pascalahir tulang tibiotarsal bebek domestik Peking (Anas platyrhynchos var. domestica)
  17. Ekspresi dan analisis aktivitas hubungan antara oksigenase heme 1 dengan formasi telur biru
  18. Perkembangan ultrastruktural mucosa usus halus pada janin kalkun: studi mikroskopi elektron dan cahaya
  19. Peran ventilasi terhadap produksi telur induk ayam pada suhu ambang tinggi
  20. Kelimpahan asam ribonukleat duta pada enzim usus dan transpoerter pada ayam dengan makanan terbatas dan melimpah dalam usia berbeda
  21. Pengaruh perlakuan ultrasonik dan suhu penyimpanan pada mutu telur
  22. Pengurangan campuran salmonella terinokulasi pada kalkun tanah dan dada kalkun menggunakan intervensi berbasis Lactobasilus.
  23. Perlakuan antimikroba alamiah terkombinasi pada produk peternakan siap makan yang disimpan pada suhu 4 hingga 8 derajat Celsius
  24. Pengaruh karbon dioksida pada kativitas lisozim putih telur ayam
  25. Campylobacter, Salmonella dan Escherichia coli pada bangkai broiler diberi perlakuan scald celupan klor pasca pilih pH tinggi dan pH rendah
  26. Profil transkripsional ekspresi gen cecal pada ayam baru lahir yang ditantang Salmonella dan probiotik
  27. Spektroskopi tampak – dekat infra merah untuk meramalkan kapasitas penyimpanan air pada daging dada broiler normal dan pucat
  28. Pengaruh inklusi antioksidan dan mutu minyak pada kinerja broiler, mutu daging dan oksidasi lemak
  29. Komposisi fisikokimia dan nutrisi dada bebek yang disembuhkan kering
  30. Survey produsen telur pada pengenalan sistem perkandangan alternatif untuk ayam petelur di Maluku
  31. Tinjauan perkandangan dan keamanan telur mengabaikan sains terbaik mengenai resiko Salmonella
  32. Karakterisasi emisi gas dari peternakan broiler
  33. Kinerja produksi dan aliran nitrogen lapisan Shaver White yang dikandangkan dalam sistem kandang konvensional atau diperkaya

Contoh tesis bab metode: Profil Sukses Sekolah – Ukuran Organisasi Belajar

2.1 Pendahuluan
Bab ini memeriksa Profil Kesuksesan Sekolah – Organisasi Belajar (Bowen et al, 2003) sebagai instrumen penilaian untuk mengukur fungsi sekolah sebagai organisasi belajar. Sambil memberikan deskripsi perangkat kuantitatif ini, bersama dengan penekanan pada reliabilitas dan validitasnya, bab ini juga akan memberikan pembahasan bagaimana ia dapat dimasukkan dalam usaha mempromosikan perubahan organisasi di sekolah.
2.2 Profil Kesuksesan Sekolah – Organisasi Belajar
Salah satu tampilan organisasi sosial di sekolah adalah belajar berorientasi sekolah. Profil Kesuksesan Sekolah – Organisasi Belajar (PKS – OB), salinannya dapat dilihat di Lampiran 2, halaman 147, adalah sebuah alat kuantitatif untuk menilainya. Bowen et al (2006:102) melihat pada sebuah proses organisasi sosial, bukannya yang struktural sebagai korelasi pencapaian siswa, untuk membantu memperhitungkan perbedaan dalam pencapaian antara kelompok siswa.
PKS-OB dihasilkan dari tinjauan literatur komprehensif dari penerapan konsep organisasi belajar di sekolah umum, yang menentukan dua domain belajar organisasi: tindakan dan sentimen (ibid: 98). Penulis menyatakan keyakinannya terutama bahwa ‘pendekatan belajar organisasi diperlukan untuk mendukung keberlanjutan perubahan apapun yang efektif dalam meningkatkan pencapaian akademis’ dan belajar organisasi adalah ‘cara terbaik untuk mengalamatkan isu kritis yang dihadapi sebagian besar sekolah saat ini, karena sekolah harus siap menerima dan bertindak pada informasi baru agar perubahan terjadi’ (Ibid: 98).
2.2.1 Belajar Organisasi
Definisi Bowen et al (2006) mengenai sekolah sebagai organisasi belajar dibangun berdasarkan Hiatt-Michael (2001, dikutip dalam ibid:98): ‘masyarakat belajar adalah organisasi dimana semua anggotanya mendapatkan gagasan baru dan menerima tanggung jawab untuk mengembangkan dan mempertahankan organisasi’. Ia juga menyatakan kalau fokusnya adalah ‘mengumpulkan pengalaman para anggota’ dan ‘para anggota bekerja sama, saling memahami satu sama lain, menghargai keanekaragaman satu sama lain’.
Definisi Bowen et al menyertakan anggota organisasi, dan juga siswa serta stakeholder masyarakat, termasuk orang tua.
Organisasi belajar berhubungan dengan set inti kondisi dan proses yang mendukung kemampuan sebuah organisasi untuk menghargai, mendapatkan dan menggunakan informasi dan pengetahuan tasit yang diperoleh dari karyawan dan stakeholder untuk berhasil merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi untuk mencapai tujuan kinerja. (Ibid:99)
Tindakan dan sentimen adalah dua sifat kunci yang memberikan bukti belajar organisasi (ibid:99). Hal ini didefinisikan secara detil dalam dua bagian selanjutnya.
2.2.2 Tindakan
Tindakan organisasi belajar adalah perilaku bertujuan dan pola interaksi dalam pendekatan anggota organisasi untuk bekerja yang memberikan kesempatan belajar dan demostrasi tanggung jawab bersama dan kompetensi kolektif dalam mengalamatkan tujuan organisasi. (Ibid:99)
Dimensi-dimensi berikut digunakan untuk menggambarkan komponen tindakan belajar organisasi: orientasi tim, inovasi, keterlibatan, aliran informasi, toleransi kesalahan dan orientasi hasil. Ini semua merupakan hal-hal yang sering ditemukan dalam literatur berasosiasi dengan sekolah sebagai organisasi belajar, walaupun bisa ada label lainnya. Definisi dari tiap dimensi diberikan dalam tabel 2.1
Tabel 2.1: Dimensi-dimensi Profil Kesuksesan Sekolah – Organisasi Belajar (Bowen et al., in press: 24)
Tindakan
Orientasi tim
Karyawan bekerjasama sebagai tim, saling berkonsultasi dan memberikan saran, dan bertemu untuk membahas tantangan dan memecahkan masalah
Inovasi
Karyawan menerima dan menghargai gagasan baru, berpikiran terbuka terhadap cara baru melakukan sesuatu dan bersedia melakukan percobaan praktek baru
Keterlibatan
Karyawan mencari gagasan dan pendapat dari siswa, bekerja dengan orang tua sebagai rekan dalam proses pendidikan, dan terlibat serta bekerjasama dengan agen dan organisasi masyarakat
Aliran Informasi
Karyawan berbagi gagasan dan informasi satu sama lain mengenai bagaimana menjadikan sekolah lebih efektif, merasa nyaman dalam berbagi pengalaman belajar satu sama lain dan mempertahankan keterbukaan komunikasi
Toleransi Kesalahan
Karyawan setuju kalau lebih baik mencoba hal-hal baru dengan resiko kegagalan daripada tidak mencoba sama sekali, memandang kesalahan sebagai kesempatan belajar, dan belajar dari pengalaman tersebut dimana hasilnya disesuaikan dengan tujuan yang jelas
Orientasi Hasil
Karyawan merencanakan hasil yang diinginkan, memfokuskan usaha mereka dalam mencapai hasil yang terukur dan mengevaluasi hasil terhadap tujuan yang telah didefiniskan sebelumnya.
Sekolah-sekolah yang berfungsi sebagai organisasi belajar meletakkan penekanan pada ‘jaringan dan kerjasama’ dan ‘berfokus pada pemecahan masalah baru lewat belajar tim, menentukan masalah dan mengajukan serta mengimplementasikan solusi dari dalam’ (Bowen et al., 2006:99). Belajar tim didefinisikan sebagai ‘mekanisme yang dapat membantu merumuskan nilai, tujuan dan pengetahuan pada guru, staf dan administrator, serta stakeholder lainnya – orang tua, anggota masyarakat dan siswa – dalam sistem pendidikan’(ibid.:99).
Juga penting kalau sekolah dengan budaya belajar bekerja secara fleksibel, membuat keputusan secara desentralisasi, melibatkan stakeholder luar, mempromosikan inovasi guru dan staf sekolah, memiliki ruang untuk belajar trial dan error, memandang kesalahan sebagai kesempatan belajar, ‘menemukan dan memecahkan masalah baru dan menciptakan solusi, karenanya melembagakan pembentukan pengetahuan baru’, dan berfokus pada hasil yang terukur dan dapat tercapai (ibid.:99).
2.2.3 Sentimen
Sentimen organisasi belajar adalah ekspresi kolektif pertimbangan, emosi dan sikap positif dalam anggota organisasi yang muncul lewat interaksi mereka dan hubungan antar pribadi dan yang mendukung dan mendorong integrasi internal dan harmoni sosial.(ibid.:99)
Bowen et al. (ibid.:99) mengindikasikan kalau sementara ‘semua tindakan teramati secara langsung, sentimen umumnya ditemukan atau diamati secara tidak langsung’. Sentimen termasuklah: tujuan bersama, penghargaan, kohesi, kepercayaan, dukungan bersama dan optimisme. Definisi operasional dari masing-masing dapat dilihat dalam tabel 2.2, hal 34. Penghargaan dan kepercayaan adalah aspek paling penting dari sisi kepedulian sekolah.
Sentimen-sentimen di atas yang harus ada pada semua level organisasi, ‘mendorong subkultur profesional dalam budaya sekolah yang lebih luas dan membantu sumber daya terbatas menuju belajar organisasi’(ibid.:99).
Sebelum berpindah ke bagian selanjutnya yang melihat lebih jauh kedalam struktur pengukuran PKS-OB, penting untuk mencatat kalau tindakan dan sentimen saling berhubungan. Bila kerja tim penting untuk proses perubahan, kohesi menyatakan kalau kekuatan yang menjaga pekerjaan tim sekaligus.
Tabel 2.2: Dimensi-dimensi Profil Kesuksesan Sekolah – Organisasi Belajar (Bowen et al., in press:24)
Sentimen
Tujuan bersama
Karyawan berbagi tingkat investasi yang tinggi dimana mereka ada di sini untuk laksanakan, merasa adanya naluri yang kuat pada makna dan tujuan pekerjaannya, dan berbagi keyakinan bersama dalam pentingnya pekerjaan mereka.
Penghargaan
Karyawan menghargai dan mendukung satu sama lain sebagai individu, memperlakukan satu sama lain sebagai profesional yang kompeten, dan menghargai perbedaan individual
Kohesi
Karyawan merasa adanya hubungan dan kesetiaan satu sama lain; merayakan peristiwa, pencapaian dan prestasi khusus serta menikmati kerjasama
Kepercayaan
Karyawan dapat mengandalkan satu sama lain untuk bantuan dan dukungan, dan menunjukkan kejujuran dan integritas pribadi dalam pekerjaan mereka bersama.
Dukungan Bersama
Karyawan menunjukkan kebaikan dan keseriusan satu sama lain, menawarkan bantuan dan dukungan satu sama lain disaat kebutuhan pribadi dan keluarga, dan memperlakukan satu sama lain sebagai kolega sekaligus teman
Optimisme
Karyawan merasa percaya diri kalau mereka dapat memberikan perbedaan positif dalam kehidupan siswa, mendekati pekerjaan mereka dengan harapan dan optimisme, dan percaya kalau mereka dapat memberikan pengaruh positif pada kemampuan sekolahnya mencapai tujuan kinerja
2.2.4 Metode
PKS-OB adalah sebuah survey 44 item untuk karyawan sekolah. Ia mencakup 36 item ukuran organisasi belajar dan perlu sekitar 15 menit untuk diselesaikan. Ia memiliki dua bagian utama: Profil Organisasi Belajar, dan Profil Hasil Sekolah dan Pribadi. Semua karyawan masyarakat sekolah diundang untuk ikut serta.
2.2.4.1 Organisasi Belajar
Profil organisasi belajar mencakup 36 item yang menilai 12 dimensi belajar organisasi – enam dimensi tindakan (orientasi tim, inovasi, keterlibatan, aliran informasi, toleransi kesalahan dan orientasi hasil) dan enam dimensi sentimen (tujuan bersama, penghargaan, kohesi, kepercayaan, dukungan bersama dan optimisme). Tiga item berkaitan dengan tiap dimensi skala. Item-item disusun dalam survey untuk memaksimalkan dispersi mereka dalam tiap komponen organisasi belajar (tindakan, sentimen). 18 item pertama menilai komponen tindakan, sementara 18 item kedua menilai komponen sentimen. Sebuah analisis item pada 12 dimensi belajar organisasi PKS-OB diberikan dalam Tabel 2.3, hal 36.
Menggunakan skala tipe Likert enam point dari satu (sangat tidak setuju) hingga enam (sangat setuju), karyawan mengevaluasi keluasan dimana mereka setuju kalau tiap karakteristik bersifat deskriptif di sekolah dimana mereka bekerja. ‘Fokus penilaian adalah pada fungsi sekolah sebagai sistem belajar bukannya pembelajar individual dalam sistem tersebut’ (Bowen et al. 2006:100).
2.2.4.2 Hasil Personal dan Sekolah
Instrumen PKS-OB juga mencakup enam item yang menilai keseluruhan kondisi kesehatan karyawan, tingkat kepuasan kerja, persepsi mereka terhadap pengendalian mereka terhadap sekolah, persepsi mereka mengenai kinerja aktual dan potensial sekolah dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa, dan rencana mereka melanjutkan karir mereka di sekolah bersangkutan.
2.2.5 Analisa Reliabilitas dan Validitas
Bowen et al. (in press:13) dalam memeriksa tindakan dan sentimen konsistensi internal menggunakan Cronbach’s alpha, mencapai koefisien 0.958 dan 0.971, sementara tuntutan literatur adalah minimum 0.7, karenanya ini menunjukkan konsistensi item internal yang mencakup kedua faktor.
Walau begitu, dalam memeriksa kekuatan asosiasi antara kedua domain belajar organisasi dan enam hasil sekolah dan personal, para peneliti menemukan korelasi positif namun rendah, karenanya enam hasil sekolah dan personal menawarkan dukungan yang lemah untuk validitas konstruk kedua faktor organisasi belajar.
Tabel 2.3: Analisa Item ke 12 Dimensi Belajar Organisasi PKS-OB
Tindakan


Orientasi tim
a.
Bekerjasama sebagai tim


g.
Berkonsultasi dan meminta saran dari anggota lain

m.
Bertemu untuk membahas tantangan dan memecahkan masalah
Inovasi
b.
Menerima dan menghargai gagasan baru

h.
Tetap berpikiran terbuka mengenai cara baru melakukan sesuatu

n.
Bersedia melakukan eksperimen dengan praktek baru
Keterlibatan
c.
Mencari gagasan dan pendapat dari siswa

l.
Bekerja dengan orang tua sebagai rekan dalam proses pendidikan

o.
Terlibat dan bekerjasama dengan agen dan organisasi masyarakat
Aliran Informasi
d.
Berbagi gagasan dan informasi satu sama lain mengenai bagaimana menjadikan sekolah ini lebih efektif

j.
Merasa nyaman berbagi pengalaman belajar kita dengan yang lain

p.
Mempertahankan keterbukaan komunikasi
Toleransi pada Kesalahan
e.
Setuju kalau lebih baik mencoba sesuatu yang baru dengan resiko gagal daripada tidak mencoba sama sekali

k.
Memandang kesalahan sebagai kesempatan belajar

q.
Belajar dari pengalaman dimana hasil kita tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
Orientasi Hasil
f.
Merencanakan dengan hasil yang diinginkan dalam pikiran

l.
Memfokuskan usaha kita dalam mencapai hasil yang terukur

r.
Mengevaluasi hasil terhadap tujuan yang telah ditentukan sebelumnya



dst....